Tulisan ini , bukanlah hasil penelitian ilmuan, tapi semata mata berdasarkan pengalaman hidup yang saya alami, Serta dilengkapi dengan pengalaman mengelilingi lebih dari 100 kota di tanah air selama kurun waktu hampir 10 tahun . Mengajak masyarakat untuk mau mengubah nasib.
Kata orang pintar:” Belajarlah dari pengalaman hidup anda, karena pengalaman adalah guru terbaik”
Kata orang bijak :” Jangan hanya belajar dari pengalaman anda saja,tapi belajarlah juga dari pengalaman hidup orang lain,agar anda tidak perlu mengalami kegagalan yang sama”
Terinspirasi oleh kata kata bijak ini,mendorong saya untuk menuliskan tentang kiat kita untuk mengawali langkah untuk mengubah nasib kita. Tentunya jauh dari maksud menggurui, Hanya semata mata untuk berbagi pengalaman hidup,yang mungkin ada manfaatnya yang bisa dipetik.
Tentunya tidaklah bijak ,bila dalam setiap artikel yang saya tulis,selalu mengulangi hal yang sama.,yaitu tentang hidup dalam kemelaratan yang kami jalani selama belasan tahun, Karena semakin suatu kisah hidup sering diulangi,maka ia akan menjadi tawar dan tidak menarik lagi untuk disimak. Mengacu pada pemikiran ini,maka saya langsung saja pada langkah awal ,bila kita ingin mengubah nasib.
Pertama harus kita pahami secara utuh,bahwa di dunia ini,tak seorangpun manusia yang sanggup menggubah nasib kita,kecuali kita sendiri.Bahkan Tuhan tidak akan mengubah nasib kita,bila kita sendiri sebagai pelaku hidup,tidak mau berniat dan berusaha untuk mengubahnya.
Untuk mengawalinya, maka :
Langkah pertama : mengubah persepsi kita tentang hidup. Kita harus menyakinkan diri kita,bahwa kalau orang lain,bisa sukses,maka kitapun bisa.Karena pikiran pada tubuh kita adalah ibarat motor pada sebuah kendaraan . Betapapun kuat dan indahnya sebuah kendaraan,tapi tanpa motor,maka ia tak lebih dari setumpuk barang mati.
Mengubah persepsi tentang hidup,berarti mengubah sikap mental,maka prilaku juga akan berubah.
Langkah kedua : berhentilah berkeluh kesah. Karena orang yang selalu mengisi hidupnya dengan keluh kesah,adalah orang yang menabur benih benih negatif dalam hidupnya. Maka disini berlakulah hukum tabur tuai: “siapa yang menabur,akan memetik hasilnya,sesuai dengan apa yang ditanamnya” Mungkin kita masih ingat sebuah pribahasa:” Yang menabur angin,akan menuai badai”
Setiap pengulangan kalimat yang sama,secara sadar ataupun tidak,akan menjadi doa kita. Dalam bahasa yang vulgar,orang yang selalu berkeluh kesah ,adalah orang yang mengutuki dirinya sendiri,maka kutukan itupun jadilah.
Langkah ketiga : berhentilah melecehkan diri sendiri. Karena kalau orang tidak bisa menghargai dirinya sendiri,bagaimana pula orang lain bisa menghargai kita.Ada seribu alasan ,untuk tidak mau berubah: saya sudah tua,saya bukan sarjana, saya masih terlalu muda.,saya tidak punya modal,saya kurang sehat,tidak ada yang mendukung saya dan seterusnya.
Langkah keempat : tentukanlah target yang ingin kita capai,hal ini akan menjadi motivasi diri. Karena motivator terbaik di dalam hidup ini adalah diri kita sendiri. Target atau cita cita amat dibutuhkan untuk menciptakan kegairahan hidup dan bekerja. Tanpa target dan cita cita,orang akan menjalani hidup sebagai robot, Dalam bahasa yang keras:”Hidup tanpa cita cita adalah ibarat orang berjalan tanpa tujuan.”
Langkah kelima : Lakukanlah sekarang.! Jangan membiasakan diri untuk menunda. Karena menunda akan memperlemah kemauan kita untuk melakukannya.Bahkan boleh dikatakan, orang yang selalu menunda rencananya,adalah orang yang merencanakan kegagalan didalam hidupnya.
Resep sederhana ini sudah saya praktekan dalam hidup pribadi dan hasilnya adalah : dari seorang penjual kelapa di pasar,bisa berubah nasib menjadi eksportir. Dari orang yang hanya untuk makan sehari 3 kali,harus berhutang,berubah menjadi orang yang bisa makan sehari di 3 negara.
Sesuatu pencapaian yang mungkin menurut logika adalah mustahil.,ternyata dengan kemauan dan kerja keras,bisa menjadi sebuah kenyataan .
Oleh karena itu,jangan pernah mengandalkan logika semata di dalam hidup,karena sepintar apapun seseorang,logika pasti ada batasnya. Sedangkan misteri hidup adalah sesuatu yang tidak terbatas. Dalam bahasa lain, apa yang mustahil bagi manusia,bagi Tuhan tiada suatupun yang mustahil,asalkan kita yakin kepadaNya dan mau berusaha dan berkerja keras untuk mengubah nasib.
My destiny is in my hand and your destiny is in your hand. Nasib ada ditangan kita masing masing,terserah kita mau berubah atau tidak. Pilihan ada di depan kita,tinggal kita memilih yang mana. Jangan pernah salah memilih,yang kelak akan kita sesali seumur hidup.
sumber : http://www.kompasiana.com/tjiptadinataeffendi21may43
0 comments:
Post a Comment