Home » , » Bahaya Yang Bisa Timbul Akibat Mengkonsumsi Mie Instant

Bahaya Yang Bisa Timbul Akibat Mengkonsumsi Mie Instant

Siapa sih tidak kenal dengan makanan cepat saji yang satu ini, mungkin hampir semua orang didunia ini sudah pernah merasakan nikmatnya mie instan. Selain mudah didapatkan, alasan harga yang terjangkau oleh kocek inilah yang membuat mie instan sangat disukai. Tak hanya itu cara pembuatannya pun juga sangat praktis dan tak butuh waktu yang lama. Tapi jangan keseringan, karena ada bahaya kesehatan yang mengintai di balik nikmatnya semangkuk mi instan.


Mi instan memang bisa meredam rasa lapar, tapi makanan cepat saji ini tidak bisa menggantikan nutrisi yang dibutuhkan tubuh. Ditambah lagi dengan bumbu buatan dan pengawet kimia, yang semakin membahayakan kesehatan tubuh.

Berikut beberapa bahaya kesehatan yang mengancam bila Anda terlalu sering makan mi instan :
1.Penyebab kanker
Mie instan yang beredar saat ini, ternyata cukup membahayakan. Telah diketahui bahwa permukaan mie instan dilapisi oleh lilin, inilah kenapa mie tidak pernah lengket satu sama lain. Sementara itu dengan seringnya mengkonsumsi mie instan berarti kita juga telah memasukkan kandungan lilin ke tubuh kita bukan? Dan lama kelamaan kandungan tersebut akan merusak system kerja pencernaan tubuh. Kandungan lilin ini baru bisa dicerna oleh tubuh hingga menunggu dua hari lamanya. 
2.Chinese restaurant syndrome
Bahaya makan mie instan yang satu ini lebih mirip keracunan, hal ini disebabkan oleh MSG yang terdapat pada bumbu mie instan. Ada beberapa orang yang tidak tahan dengan MSG, lalu kemudian merasa pusing dan sesak nafas. Namun penyakit ini tidak terlalu fatal, karena akan sembuh setelah 2-3 jam kemudian. 
3.Kerusakan jaringan otak
Mengkonsumsi mie instan terus-menerus sama dengan menumpuk zat-zat kimia berbahaya dalam tubuh dan efeknya bisa merusakkan sel-sel jaringan otak. Akibatnya, akan terjadi penurunan transmisi sinyal dalam otak. Selain itu, kerusakan jaringan sel otak ini juga akan memicu penyakit-penyakit lain seperti stroke atau kelumpuhan. 
4.Keguguran
Sejumlah wanita hamil yang makan mi instan selama kehamilan mengalami keguguran, hal ini karena kandungan bumbu dan pengawet pada mi instan dapat mempengaruhi perkembangan janin. 
5.Gangguan metabolisme
Konsumsi mi instan jangka panjang dapat mempengaruhi metabolisme tubuh, hal ini disebabkan akumulasi dari zat-zat kimia beracun seperti pewarna makanan, pengawet dan aditif dalam mie. 
6.Kerusakan organ
Mi instan mengandung propylene glycol, bahan anti-beku yang mencegah mi dari pengeringan dengan mempertahankan kelembaban. Tubuh menyerap zat tersebut dengan mudah dan terakumulasi di jantung, hati dan ginjal. Hal ini menyebabkan kerusakan dan kelainan organ, dan juga melemahkan sistem kekebalan tubuh. 
7.Obesitas
Mi instan adalah salah satu penyebab utama obesitas, hindari mi instan karena mengandung sejumlah besar lemak dan natrium yang menyebabkan retensi air dalam tubuh. 
8.MSG
Monosodium glutamate (MSG) digunakan untuk meningkatkan rasa mi, sekitar 1 s/d 2 persen dari populasi alergi terhadap MSG. Ketika orang-orang yang alergi terhadap MSG mengonsumsinya, maka akan dapat menyebabkan rasa terbakar, panas di dada, kemerahan pada wajah, atau nyeri dan sakit kepala. 
9.Adanya kandungan Natrium
Selain adanya kandungan lilin dalam mie instan, ternyata makanan instan yang satu ini juga mengandun natrium, dan kandungan natrium inilah yang bisa membahayakan anda yang memiliki/mengidap sakit hipertensii dan Maag . 
Mengapa natrium bisa berbahaya bagi penderita maag? Hal ini didasari oleh kandungan natrium bersifat menetralkan lambung, sehingga mengakibatkan lambung anda akan mensekreasi asam dalam jumlah yang banyak untuk dapat mencerna makanan. 
Dan akibatnya, kadar asam dalam lambung akan mengalami kenaikan (bertambah banyak) dan mulailah terjadi pengikisan pada dinding lambung anda. Untuk para pengidap/ penderita hipertensi, kandungan natrium ini sangat berbahaya, karena dapat memicu peningkatan tekanan darah dalam tubuh. 
10.Junk food
Mi instan hanya dapat dianggap sebagai junk food dan tidak pernah menggantikan makanan bernutrisi, hal ini karena mengandung sejumlah besar karbohidrat tetapi tidak ada vitamin, mineral atau serat. Mi instan juga mengandung banyak lemak jenuh dan lemak trans. Ini padat kalori dan memberikan efek negatif pada kesehatan.
Jika anda biasanya mengkonsumsi mie instan setiap hari mulailah menguranginya dengan tenggang waktu 2 s/d 3 hari dan lakukan sampai anda terbebas dari mie instan.

Catatan:
  • Jika anda memasak mie instan usahakan ganti airnya dengan air yang baru untuk menghindari hal hal diatas.
  • Jika anda masih ingin mengkonsumsi mie instan namun ingin tetap sehat anda harus melakukannya seseuai saran penyajian, dan jangan memasak Bumbu Mie Instan berbarengan dengan memasak mienya, karena jika bumbu mie instan dimasak di atas suhu 120oC bisa memicu terjadinya sel kanker dalam tubuh.
Berikut ada trik tips sehat memasak mie instan supaya proses pemasakannya baik dan benar, hal ini bisa menjadi solusi jika memang anda benar benar terpaksa ingin menyantap nikmatnya semangkuk mie, adapun caranya adalah sebagai berikut:
  • Rebus mie dengan air mendidih, aduk aduk mie supaya kandungan lilin bisa terkurangi bahkan hilang.
  • Buanglah air rebusan dan ganti airnya dengan air hangat atau panas yang masih baru .
  • Siapkan Bumbu dimangkuk, jangan dimasak bareng mie intan karena bisa berbahaya seperti yang telah dijelaskan diatas.
  • Namun jika ingin lebih sehat gunakan bumbu racikan sendiri alias jangan gunakan bumbu bawaan dari mie instan
  • Tambahkan Toping pada mie instan, seperti daun sawi, daging atau sebutir telur, hal ini bisa menambah kandungan gizi pada mie instan, dan bisa mengurangi bahaya-bahaya yang ditimbulkannya.
  • Meskipun demikian ada kalanya atau ada lebih baiknya jika anda mengurangi atau bahkan malah meninggalkan mengkonsumsi mie instan sehingga anda terhindar dari penyakit bahaya yang ditimbulkan oleh mie instan.
Akhir kata, semoga ulasan ini bisa memberikan manfaat bagi kita semua.

0 comments:

Post a Comment

Yuk Baca. Powered by Blogger.